Rabu, 16 Mei 2012

Kapolri Tegaskan Konser Lady Gaga Masih Dievaluasi

Muhammad Iqbal - detikNews Rabu, 16/05/2012 21:32 WIB 
Jakarta Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo memastikan konser Lady Gaga masih dievaluasi. Polri masih mengkaji untuk melakukan keputusan yang terbaik.

"Semua sekarang sedang dilakukan evaluasi. Intinya tidak bicara pihak mana-pihak mana tapi intinya bagamana yang terbaik untuk bangsa ini," kata Timur Kantor PTIK, Jalan Tirtayasa, Jakarta, Rabu (16/5/2012).

Timur menyampaikan, kepolisian ingin agar semua pihak bisa menerima keputusan dengan lapang. Tidak ada warga yang dirugikan.

"Sehingga masyarakat tidak dirugikan. Sekali lagi masih dalam proses evaluasi," tuturnya.

Rencananya, Lady Gaga akan menggelar konser pada 3 Juni mendatang di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan. Pihak Polda Metro Jaya tidak memberikan rekomendasi atas konser tersebut setelah ada masukan dari sejumlah pihak.

Mocca - I Remember


I remember...The way you glanced at me, yes I remember
I remember...When we caught a shooting star, yes I remember
I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I
I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn

Do you remember..?
When we were dancing in the rain in that december
And I remember..When my father thought you were a burglar
I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I
I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn

I remember.. The way you read your books, 
yes I remember
The way you tied your shoes, 
yes I remember
The cake you loved the most, 
yes I remember
The way you drank you coffee, 
I remember
The way you glanced at me, yes I remember
When we caught a shooting star, 
yes I remember
When we were dancing in the rain in that december
And the way you smile at me, 
yes I remember

Ten2Five - You


You did it again
You did hurt my heart
I don’t know how many times
You… I don’t know what to say
You’ve made me so desperately in love
And now you let me down
You said you’d never lie again
You said this time would  be so right
But then I found you were lying there by her side
Reff: You.. You turn my whole life so blue
Drowning me so deep,  I just can reach myself again
You.. Successfully tore myheart
Now it’s only pieces
Nothing left but pieces of you
You frustated me with this love
I’ve been trying to understand
You know i’m trying i’m trying
You.. I don’t know what to say
You’ve made me so desperately in love
And now you let me down
Repeat reff

Cerpen Teenlit


Cinta Terakhir Keysa
oleh: Elva N.S

    Satu persatu bulir air hujan jatuh membasuh bumi. Semakin lama air itu semakin deras, membuat semua orang berlari untuk berlindung darinya. Namun Nugie tak beranjak dari tempatnya, membiarkan baju hitamnya basah kuyup terkena air hujan. Di depan sebuah pusara air mata Nugie tumpah tak terbendung, seakan tak mau kalah dengan derasnya hujan. Dia tak bisa memaafkan dirinya atas kematian sahabatnya, sahabat yang dicintainya.
***
    “Yupz! sudah diputuskan” kata Keysa dengan tekad bulat dan pancaran mata penuh semangat.
    “Malam ini ‘Keysa Puspitasari’ menyatakan bahwa besok akan menyatakan cinta kepada ‘Nugie Pratama’. Kalau kata Vierra sih aku tak mau menunggu terlalu lama. hehe.. Tapi bagaimana seumpama aku ditolak?” kening Keysa pun berkerut.
    Nugie merupakan teman sekelas Keysa. Dengan perawakan jangkung, putih bersih, cuwek (baca: cool), dan jago basket sudah cukup mampu menarik perhatian para gadis. Keysa sangat bangga dengan dirinya sendiri. Pasalnya dia adalah anak perempuan satu-satunya yang bisa dekat dengan Nugie, sang pangeran berkuda putih di sekolahan. Hal ini tidak lain karena Keysa teman sekelas dan sebangku Nugie. Lama kelamaan hubungan pertemanan itu berubah menjadi persahabatan. Dimana ada Nugie pasti disitu ada Keysa.
    Namun hanya satu yang dibingungkan Keysa tentang Nugie “Kok sejak pertama sahabatan, Nugie belum pernah punya pacar? Atau jangan-jangan dia gay lagi. Idiih.. amit-amit! Jadi ini alasannya kenapa selama ini dia selalu nolak wanita yang nembak dia? Masak iya sih. Gak mungkin,. gak mungkin.” Pikiran Keysa menjadi nglantur setiap kali nama Nugie masuk ke dalam otaknya. Diapun berusaha keras menghilangkan pikiran-pikiran paranoia itu dan menenangkan diri dengan berpikir bahwa mungkin Nugie belum menemukan wanita yang diidamkannya. Sebelum pikiran itu menjadi-jadi, dia segera menutup buku hariannya dan bergegas tidur.
Dengan semangat tinggi Keysa memasuki gerbang sekolah. Tanpa ia sadarai ada sebuah mobil mewah memasuki kawasan sekolah. Mobil itu berhenti dan muncullah sosok yang diidamkan Keysa. Keysa ragu-ragu untuk menyapanya. Nugie yang ia kenal selalu naik sepeda ke sekolah. “Apakah benar itu Nugie?” ia terus bertanya-tanya. Dia belakang Nugie keluarlah seorang wanita cantik dengan kaki jenjang, rambut panjang, pokoknya idaman para laki-laki deh. Keysa bahkan tak yakin pernah menjumpai wanita itu di sekolahnya. Setelah mengantarkan Nugie, wanita itu kembali ke dalam mobil dan segera pergi.
    “Kurasa wanita itu bukan berasal dari sekolah kita”,kata salah seorang wanita di samping Keysa yang juga mengamati wanita yang baru mengantarkan Nugie. “Seragamnya saja berbeda dengan kita”, tambahnya. “Wah.. gak ada kesempatan dong buat aku”, kata temannya dengan mimik muka sedih.
    “Aku juga”, batin Keysa dalam hati.
    Selama perjalanan menuju kelas, Keysa tampak bingung dan tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Tiba-tiba dari belakang ada seorang yang merangkulnya. “Hei cantik?” sapa Doni, “Kenapa wajahmu kusut sekali? memikirkan aku ya? tambahnya cengengesan. Tetapi Keysa tak memberikan respon sedikitpun dan semakin mempercepat langkahnya.
    “Hei, kenapa sih?” kata Doni berusaha mengimbangi langkah kaki Keysa. Mungkin Doni mengetahui siapa wanita itu, dia kan sahabat Nugie sejak kecil. Pasti Nugie sering cerita tentang wanita yang disukainya kepada Doni. Seketika itu Keysa menghentikan langkahnya yang membuat Doni ikut berhenti mendadak.
    Baru Keysa ingin bertanya, namun bel sekolah mendahuluinya. “Enggak jadi, kapan-kapan aja deh aku tanya lagi,” katanya sambil melempar senyum kepada Doni. Senyuman inilah yang membuat Doni menjatuhkan pilihan hatinya kepada Keysa. Namun Keysa seolah tak peduli dengan sikap dan semua perhatian yang dia berikan. Di depan kelas mereka berpisah, Doni berbeda kelas dengan Keysa.

    Keysa masih bisa melihat Doni dan Nugie berhigh five di depan kelas. Melihat wajah Nugie membuat Keysa ingat akan kejadian barusan. Rencana yang sudah dia persiapkan jauh-jauh hari terancam gagal total. Jika benar cewek itu pacar Nugie, berarti sudah tidak ada tempat di hati Nugie untuknya. Hal itu berarti Keysa harus mengubur hidup-hidup perasaan yang selama ini dia pendam. Tapi apakah setelah itu mereka masih bisa berjalan sebagai sahabat seperti semula? Bukankah akan terasa menyakitkan jika terus di dekatnya. Keysa semakin bingung dengan pikiran-pikiran paranoid yang antre di kepalanya.
    “Hai Cicak?” Ledek Nugie, namun Keysa malah melengos pergi.
    Nugie sadar ada yang berubah dengan Keysa. Nugie menebak-nebak apa yang terjadi dengan sahabatnya satu ini hingga membuatnya menjadi aneh. “Apa bau badanku gak enak?” batin Nugie tak yakin. Segera dia menciumi bajunya,“Wangi kok, Trus apa?” Seketika itu raut wajah Nugie cerah. Dia telah mengetahui apa penyebab perubahan sikap Keysa. “ Ini pasti masalah yang sangat penting, sangat sensitif, sangat temperamen, dan bila salah sedikit bawaannya mesti marah-marah, kalau gak gitu jutek. Aku tahu masalah ini, dia pasti lagi jeng..jeng..‘SAKIT GIGI’. Haha..” Nugie cekikikan sendiri dengan pikiran konyolnya. Sementara di sampingnya Keysa hanya duduk diam, menyimpan seribu tanya.
    Nugie yang sedari tadi mengamati Keysa merasakan perubahan yang amat sangat dan justru hal ini sangat mengganggu Nugie. Pasalnya setiap hari mereka bercanda, tertawa bersama, dan saling mengejek satu sama lain. Satu-satunya yang membuat Nugie betah di kelas adalah Keysa. Tetapi hari ini, menolehpun tidak Keysa lakukan. Setiap pertanyaan yang Nugie sampaikan tidak pernah dijawabnya, atau hanya dijawab Keysa dengan singkat.
    “Sekaranglah waktunya,” batin Keysa setelah bel akhir tanda pelajaran telah usai berbunyi. Kali ini Keysa berniat menanyakan semua hal yang mengganjal pikirannya kepada Nugie. Dia menunggu waktu agak lama sampai semua teman sekelasnya meninggalkan kelas. Namun tak disangka Nugie malah memelototinya, dan tak lama setelah itu dia memeberondongi Keysa dengan banyak pertanyaan.
    “Cak lo napa sih? Marah ya sama gue? Kalau lo marah sama gue bilang dong, jangan diam saja. Kalau lo diam, mana gue tahu?” tanya Nugie dengan nada agak jengkel.
    Butuh waktu agak lama bagi Keysa untuk mencerna pertanyaan yang dilontarkan Nugie barusan. “ Kau ingat bagaimana pertama kali kita bertemu?” kata Keysa. ”Kita berada dalam daftar siswa baru yang mendapatkan hukuman. Kau duduk di sebelahku dengan memakai seragam SMP dan topi kantong plastik. Itu merupakan suatu kenangan yang lucu, hingga akhirnya kita menjadi sahabat sampai saat ini,” tambahnya. Sedangkan Nugie berusaha mencerna apa maksud perkataan Keysa barusan.
    “Tapi aku salah, sangat salah. Maafkan aku karena aku tidak bisa menjaga persahabatan ini dengan baik,” lanjut Keysa yang membuat Nugie kebingungan. “Aku memiliki perasaan yang lebih dari sekedar sahabat. Aku tahu ini tidak salah, tetapi diriku sendiri tidak bisa menghindarinya. Apa yang harus aku lakukan?” tanya Keysa kepada Nugie.
    Nugie hanya diam, dia tidak tahu harus memberikan respon apa kepada Keysa. Batinnya tidak percaya apa yang barusan Keysa ucapkan, pernyataan cintakah? Haruskah dia senang karena ternyata Keysa memiliki perasaan yang sama dengannya. Namun saat ini ada Nadine di sisinya.
    Doni yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan Keysa dengan Nugie dari balik pintu menyadari bahwa satu-satunya laki-laki yang ada di hati Keysa adalah Nugie. Seberapa keraspun dia berusaha untuk mendapatkan cinta Keysa, namun semua itu hanya sia-sia. Dia pun beranjak pergi dari tempat itu.
    “Astaga..!” kata Keysa kaget. “Kau berpacaran dengan gadis yang tadi pagi?” tambahnya. “Maksudku.. pin yang ada di tasmu. Apakah itu inisial nama kalian berdua, NN?”
    “Hah?” kata Nugie linglung, berharap Keysa tak pernah menanyakan hal itu. “Oh ini.. Memang benar ini adalah inisial namaku dengan Nadine. Kami jadian kemarin” kata Nugie menunduk, dia terpaksa harus mengatakan ini. Cepat atau lambat Keysa pasti akan mengetahuinya walaupun berusaha dia tutupi.
     “Maaf Sa, bukan maksudku untuk menyakitimu. Tapi memang sebaiknya kita bersahabat saja. Kamu adalah orang yang special bagiku dan aku tak bisa melukai hatimu Sa. Aku tahu jika bersamaku, kau akan banyak terluka” kata Nugie dengan suara yang hampir pecah, suaranya seperti tertahan di kerongkongan.
    Mendengar kenyataan ini membuat Keysa tak kuasa menahan bulir-bulir halus keluar dari matanya. Mungkin dia akan terima jika Nugie menolaknya sebelum dia memiliki Nadine. Tapi penolakan ini seolah cintanya telah direbut oleh gadis lain dan itu amat perih.
    Nugie menoleh kepada Keysa dan kaget melihat Keysa menangis. “Kau tak apa-apa?” tanya Nugie berusaha menghapus air mata di pipi Keysa. Namun Keysa menepisnya dan menghapus air matanya sendiri. “Kau kira aku selemah itu? Aku tak apa-apa” kata Keysa berusaha tegar. Air matanya semakin tak terbendung  walaupun berkali-kali dihapusnya. “Aku…aku tak apa-apa” katanya sembari berlari keluar kelas meninggalkan Nugie.
    Keysa berlari dan terus berlari. Air matanya semakin banyak keluar. Dia menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan, malu kalau ada murid lain yang melihat dia sedang menangis. Keysa berlari semakin cepat tak memedulikan teriakan Nugie yang memanggilnya. Dia tak sadar bahwa dirinya telah berlari melewati gerbang sekolah. Tanpa dia sadari dari arah kanan ada sebuah metromini yang melaju dengan kencang. Dan akhirnya..
    “Ciiiiiiiit……..Bruk!!!!!”
    Keysa masih bisa melihat Nugie berlari menghampirinya. Dia juga mendengar Nugie memanggil-manggil namanya. Namun sedikit demi sedikit pandangannya buram, dia juga tidak bisa mendengar suara Nugie lagi. Dan semuanya menjadi gelap.
    Di pojok kamar itu ada seorang anak laki-laki yang tak henti-hentinya menyalahkan dirinya sendiri, sesekali dia memukul kepalanya dengan kedua tangannya tanda dia sangat frustasi. Dari matanya terus keluar bulir-bulir air yang semakin lama semakin deras. Sorot matanya terus mengikuti lembar demi lembar buku harian yang ada di genggamannya. Tak lain orang itu adalah Nugie.
    Buku harian itu milik Keysa. Kata demi kata di dalamnya mengisyaratkan betapa besar cintanya kepada Nugie. Dia menuliskan semuanya dari awal, saat mereka pertama kali bertemu, doa-doa Keysa setiap malam yang ditujukan untuk Nugie, dan terakhir yaitu kebulatan tekad Keysa untuk menyatakan perasaannya kepada Nugie.
    Membaca itu semua hati Nugie semakin sakit dan dipenuhi penyesalan. Jika saja dia menuruti kata hatinya dan menerima cinta Keysa, pasti semua ini tak akan terjadi. Dia pikir persahabatannya dengan Doni adalah segalanya. Beberapa minggu yang lalu Doni mengatakan bahwa dirinya menyukai Keysa dan minta tolong Nugie untuk membantunya. Sebagai sahabat dia tidak mungkin menolak permintaan sahabatnya sendiri. Untuk itu dia terpaksa menutup hatinya untuk Keysa dan menerima wanita lain sebagai kekasihnya.
    Kini yang tertinggal hanyalah penyesalan yang sangat dalam di hati Nugie. Seberapa besarpun usaha Nugie untuk tegar, namun kenangan akan Keysa akan terus melekat sampai akhir hayatnya. Dia akan tetap hidup bersama cinta Keysa selamanya walaupun kini Keysa telah tiada.

THE END

CERPEN LUCU - NAIK LIFT


Icha adalah salah satu karyawan hotel berbintang lima di Surabaya. Suatu hari dia mendapat telepon dari Fitri, teman masa kecilnya dan merekapun terlarut dalam obrolan hangat. Setelah beberapa lama mengobrol, mereka mempunyai ide untuk bertatap muka secara langsung guna melepas kerinduan diantara mereka. Karena Icha sangat sibuk dengan pekerjaanya dan tak bis meninggalkannya sedetikpun, mereka memutuskan untuk bertemu di tempat Icha bekerja yaitu di hotel Saturnus lantai 10 blok 01.

Singkat cerita, Fitri menuju hotel Saturnus. Sesampainya di lantai satu, Fitri kembali menelepon Icha.

Fitri : Hallo... Cha... sekarang aku sudah berada di lantai satu, tolong jemput aku yach!

Icha : Kamu langsung naik aja ke lantai sepuluh, liftnya disebelah resepsionis.

Fitri : Aku gak berani naik sendirian, aku kan orang asing di hotel ini, entar aku dikira orang jahat lagi!. Jemput aku dong, please...

Icha : Ya... okelah!. Tunggu bentar, jangan kemana-mana!.

Setelah beberapa saat menunggu, batang hidung Icha muncul juga dan Icha mengajak temannya itu untuk naik ke lantai sepuluh.

Icha : Aku heran sama kamu sekarang!.

Fitri : Emang kenapa dengan aku Cha?.

Icha : Dulu, waktu di sekolah, kamu kan cewek paling pemberani diantara yang lain, sampai-sampai kamu dijuluki cewek superman. Kok sekarang mau nemui aku aja minta dijemput segala!.

Fitri : (sambil berbisik dan sedikit menahan tawa), Jujur aja Cha..., sebenarnya aku itu gak tau cara menggunakan lift...!.

Icha : Hah....!!!???

Naif - Ari dan Api



Apa mauku apa maumu
Selalu saja menjadi 
Satu masalah yang tak kunjung henti


Bukan maksudku bukan maksudmu
Untuk selalu 
Meributkan hal yang itu-itu saja



Reff: mengapa kita saling membenci
awalnya kita selalu memberi
apakah mungkin hati yg murni
sudah cukup berarti


ataukah kita belum mencoba
memberi waktu pada logika
jangan seperti selama ini
hidup bagaikan air dan api

Raisa - Could it be



Kau datang dan jantungku berdegup kencang
Kau buatku terbang melayang
Tiada ku sangka getaran ini ada
Saat jumpa yang pertama
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Mataku tak dapat terlepas darimu
Perhatikan setiap tingkahmu
Tertawa pada setiap candamu
Saat jumpa yang pertama


Could it be love, could it be love
Could it be, could it be, could it be love
Could it be love, could it be love
Could this be something that i never had

Could it be love

Mataku tak dapat terlepas darimu
Perhatikan setiap tingkahmu
Tertawa pada setiap candamu
Saat jumpa yang pertama


Could it be love, could it be love
Could it be, could it be, could it be love
Could it be love, could it be love
Could this be something that i never had


Could it be love, could it be love
Could it be, could it be, could it be love
Could it be love, could it be love
Could this be something that i never had

Oh mungkinkah ini cinta

Could it be love, could it be love
Could it be, could it be, could it be love
Could it be love, could it be love
Could this be something that i never had


Could it be love, could it be love
Could it be, could it be, could it be love
Could it be love, could it be love
Could this be something that i never had

Raisa - Apalah arti menunggu


Telah lama aku bertahan
Demi cinta wujudkan sebuah harapan
Namun ku rasa cukup ku menunggu
Semua rasa tlah hilang
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Sekarang aku tersadar
Cinta yang ku tunggu tak kunjung datang
Apalah arti aku menunggu
Bila kamu tak cinta lagi
Namun ku rasa cukup ku menunggu
Semua rasa tlah hilang
Sekarang aku tersadar
Cinta yang ku tunggu tak kunjung datang
Apalah arti aku menunggu
Bila kamu tak cinta lagi
Dahulu kaulah segalanya
Dahulu hanya dirimu yang ada di hatiku
Namun sekarang aku mengerti
Tak perlu ku menunggu sebuah cinta yang sama
Sekarang aku tersadar
Cinta yang ku tunggu tak kunjung datang
Apalah arti aku menunggu
Bila kamu tak cinta lagi
Sekarang aku tersadar
Cinta yang ku tunggu tak kunjung datang
Apalah arti aku menunggu
Bila kamu tak cinta lagi

Wish You Were Here - Avril Lavigne


I can be tough
I can be strong
But with you, it's not like that at all

There's a girl
who gives a shit
behind this wall
You've just walked through it

And I remember, all those crazy things you said
You left them riding through my head
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here.
All those crazy things we did
Didn't think about it, just went with it
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here

Damn, Damn, Damn,
What I'd do to have you
here, here, here
I wish you were here.
Damn, Damn, Damn
What I'd do to have you
near, near, near
I wish you were here.

I love the way you are
It's who I am, don't have to try hard
We always say, say like it is
And the truth is that I really miss

All those crazy things you said
You left them riding through my head
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here.
All those crazy things we did
Didn't think about it, just went with it
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here

[Chorus:]
Damn, Damn, Damn,
What I'd do to have you
here, here, here
I wish you were here.
Damn, Damn, Damn
What I'd do to have you
near, near, near
I wish you were here.

[Bridge:]
No, I don't wanna let go
I just wanna let you to know
That I never wanna let go

(let go let go let go let go)

No, I don't wanna let go
I just wanna let you to know
That I never wanna let go

(let go let go let go let go let go let go let go)

Damn, Damn, Damn,
What I'd do to have you
here, here, here
I wish you were here (I wish you were)
Damn, Damn, Damn
What I'd do to have you
near, near, near
I wish you were here.

Damn, Damn, Damn,
What I'd do to have you
here, here, here
I wish you were here.
Damn, Damn, Damn
What I'd do to have you
near, near, near
I wish you were here.


Minggu, 06 Mei 2012

IBU

Puisi Richard Fernando Putra Bela

Ibu kau mengandung 9 bulan
sampai engkau melahirkanku dengan susah paya
engkau merawatku sampai aku tumbuh besar
engkau juga merawatku tampa pamri
dan engkau juga merawatku dengan penuh kasih sayang

Ibu kau mengajariku berjalan sampai aku bisa berjalan
engkau juga mengajariku berbicara sampai aku bisa
Ibu kau bagaikan malaikatku
dikala aku sedih engkau selalu ada untuk menghiburku

Ibu.. aku juga merasa engkaulah pahlawanku
setiap aku kesusahan engkau selalu ada untuk membantuku
Ibu... bekerja keras
untuk menafkahiku
ibu... terima kasih atas pengorbananmu
yang engkau berikan kepada ku
Ibu...

DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2012/05/kumpulan-puisi-ibu-terbaru-update-2012.html#ixzz1u9peHMB2

Kamis, 19 April 2012

TEORI KEPEMIMPINAN

KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
Pendekatan atau teori kepemimpinan ini dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard berdasarkan teori-teori sebelumnya. Pada pendekatan ini didasarkan atas asumsi bahwa keberhasialan kepemimpinan suatu organisasi tidak hanya dipengaruhi oleh perilaku dan sifat-sifat pemimpin saja, karena tiap-tiap organisasi itu memiliki ciri-ciri khusus dan unik. Bahkan organisasi yang sejenis pun akan menghadapi masalah yang berbeda karena adanya lingkugan yang berbeda, semangat dan watak bawahan yang berbeda.
Situasi yang berbeda-beda ini harus dihadapi dengan perilaku kepemimpinan yang berbeda pula. Karena banyaknya kemungkinan yang dapat dipakai dalam menerapkan perilaku kepemimpinan sesuai dengan situasi organisasi, maka pendekatan situasiaonal ini disebut juga dengan pendekatan kontingensi; yang dapat berarti kemungkinan.

TEORI KONTINGENSI (Contingensy Theory)
Teori-teori kontingensi berasumsi bahwa berbagai pola perilaku pemimpin (atau ciri) dibutuhkan dalam berbagai situasi bagi efektivitas kepemimpinan. Teori Path-Goal tentang kepemimpinan meneliti bagaimana empat aspek perilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan serta motivasi pengikut. Pada umumnya pemimpin memotivasi para pengikut dengan mempengaruhi persepsi mereka tentang konsekuensi yang mungkin dari berbagai upaya. Bila para pengikut percaya bahwa hasil-hasil dapat diperoleh dengan usaha yang serius dan bahwa usaha yang demikian akan berhasil, maka kemungkinan akan melakukan usaha tersebut.Aspek-aspek situasi seperti sifat tugas, lingkungan kerja dan karakteristik pengikut menentukan tingkat keberhasilan dari jenis perilaku kepemimpinan untuk memperbaiki kepuasan dan usaha para pengikut.
LPC Contingency Model dari Fiedler berhubungan dengan pengaruh yang melunakkan dari tiga variabel situasional pada hubungan antara suatu ciri pemimpin (LPC) dan kinerja pengikut. Menurut model ini, para pemimpin yang berskor LPC tinggi adalah lebih efektif untuk situasi-situasi yang secara moderat menguntungkan, sedangkan para pemimpin dengan skor LPC rendah akan lebih menguntungkan baik pada situasi yang menguntungkan maupun tidak menguntungkan. Leader Member Exchange Theory menjelaskan bagaimana para pemimpin mengembangkan hubungan pertukaran dalam situasi yang berbeda dengan berbagai pengikut. Hersey and Blanchard Situasional Theory lebih memusatkan perhatiannya pada para pengikut. Teori ini menekankan pada perilaku pemimpin dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya dan hubungan pemimpin pengikut. 
Leader Participation Model menggambarkan bagaimana perilaku pemimpin dalam proses pengambilan keputusan dikaitkan dengan variabel situasi. Model ini menganalisis berbagai jenis situasi yang mungkin dihadapi seorang pemimpin dalam menjalankan tugas kepemimpinannya. Penekanannya pada perilaku kepemimpinan seseorang yang bersifat fleksibel sesuai dengan keadaan yang dihadapinya.


TEORI KEPEMIMPINAN VROOM & YETTON
Salah satu tugas utama dari seorang pemimpin adalah membuat keputusan. karena keputusan yang dilakukan para pemimpin seringkali sangat berdampak kepada para bawahan mereka jelas bahwa komponen utama dari efektifitas pemimpin adalah kemampuan mengambil keputusan yang sangat menentukan keberhasilan yang bersangkutan melaksanakan tugas-tugas pentingnya. pemimpin yang mampu membuat keputusan dengan baik akan lebih efektif dlam jangka panjang dibandingkan dengan mereka yang tidak mampu membuat keputusan dengan baik.

Teori kepemimpinan Vroom & Yetton disebut juga Teori Normatif, karena mengarah kepada pemberi suatu rekomendasi  tentang gaya kepemimpinan yang sebaiknya digunakan dalam situasi tertentu.yaitu berfokus pada tingkat partisipasi yang diperbolehkan oleh pemimpin dalam pengambilan keputusan dan seleksi pendekatan yang akan memaksimalkan manfaat yang akan didapat kelompok dan pada waktu yang bersamaan, meminimalisasi gangguan pencapaian tujuan kelompok. Model yang menjelaskan bagaimana seorang pemimpin harus memimpin dalam berbagai situasi. Model ini menunjukan bahwa tidak ada corak kepemimpinan tunggal yang dapat diterapkan pada semua situasi.

Vroom&Yetton mengembangkan model kepemimpinan normative dalam 3 kunci utama yakni :
Metode taksonomi kepemimpinan,atribut-atribut permasalahan,pohon keputusan (decision tree)
Ada 5 tipe kunci metode kepemimpinan Vroom&Yetton (1973) :
1. Autocratic I : Membuat keputusan dengan mengguanakan informasi yang terdapat pada pemimpin.
2. Autocratic II : Membuat keputusan dengan menggunakan informasi yang terdapat pada seluruh anggota kelopok tanpa erlebih dahulu menginformasikan tujuan dari penyampaian informasi yang mereka berikan.
3. Consultative I : Berbagi akan masalah yang ada dengan individu yang relevan, mengetahui ide-ide dan saran mereka tanpa melibatkan mereka kedalam kelompok; lalu membuat keputusan.
4. Consultative II : Berbagi masalah dengan kelompok, mendaptkan ide-ide dan saran mereka saat diskusi kelompok berlangsung dan kemudian mmbuat keputusan.
5. Group II : Berbagi masalah yang ada dengan kelompok, mengepalai diskusi kelompok, serta menerima dan menerapkan keputusan apapun yang dibuat oleh kelompok.


PATH & GOAL THEORY
The Path-Goal Theory of Leadership yang dikembangkan untuk menggambarkan cara para pemimpin yang mendorong dan mendukung para pengikut mereka dalam mencapai tujuan, mereka telah ditetapkan dengan membuat jalan yang mereka harus jelas dan mudah.
Secara khusus, para pemimpin:
-          Memperjelas jalan jadi bawahan tahu jalan mana yang harus pergi.
-          Hapus penghalang jalan menghentikan mereka yang pergi ke sana.
-          Meningkatkan penghargaan di sepanjang rute.

Pemimpin dapat mengambil pendekatan yang kuat atau terbatas pada ini. Dalam menjelaskan jalan, mereka mungkin direktif atau memberikan petunjuk samar. Dalam memindahkan penghalang jalan, mereka dapat menjelajahi jalur atau membantu memindahkan pengikut blok yang lebih besar. Dalam meningkatkan penghargaan, mereka dapat memberikan dorongan atau kadang-kadang membuka jalan dengan emas.
Variasi dalam pendekatan ini akan tergantung pada situasi, termasuk pengikut kemampuan dan motivasi, serta kesulitan dari pekerjaan dan faktor-faktor kontekstual lainnya.
Rumah dan Mitchell (1974) menggambarkan empat gaya kepemimpinan:

Mendukung kepemimpinan
Mengingat kebutuhan pengikut, menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan mereka dan menciptakan lingkungan kerja yang bersahabat. Ini termasuk pengikut meningkatkan harga diri dan membuat pekerjaan lebih menarik. Pendekatan ini adalah yang terbaik ketika pekerjaan stres, membosankan atau berbahaya.

Kepemimpinan direktif
Mengatakan pengikut apa yang perlu dilakukan dan memberi bimbingan yang tepat di sepanjang jalan. Hal ini termasuk memberi mereka jadwal kerja spesifik yang harus dilakukan pada waktu tertentu. Hadiah mungkin juga akan meningkat sesuai dengan kebutuhan dan ambiguitas peran menurun (dengan mengatakan kepada mereka apa yang mereka harus lakukan).
Ini dapat digunakan jika tugas yang tidak terstruktur dan kompleks dan pengikut tidak berpengalaman. Hal ini akan meningkatkan rasa pengikut keamanan dan kontrol dan karenanya sesuai dengan situasi.

Kepemimpinan partisipatif
Konsultasi dengan pengikut dan mengambil ide-ide mereka ke account user ketika membuat keputusan dan mengambil tindakan tertentu. Pendekatan ini yang terbaik adalah ketika para pengikut ahli dan saran mereka adalah baik diperlukan dan mereka berharap untuk dapat memberikannya.

Kepemimpinan berorientasi prestasi
Menetapkan tujuan yang menantang, baik dalam pekerjaan dan dalam perbaikan diri (dan sering bersama-sama). Standar yang tinggi ditunjukkan dan diharapkan. Pemimpin menunjukkan kepercayaan pada pengikut kemampuan untuk berhasil. Pendekatan ini adalah yang terbaik ketika tugas kompleks

Contoh Kasus...!!
Bagaimana Nasib Karyawan Yahoo Indonesia????
yahoo Inc telah mengambil keputusan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2.000 karyawan dari total 14.100 karyawan saat ini. Yahoo Indonesia belum memberi pernyataan resmi apakah terkena imbas PHK ini atau tidak.
“Keputusan apakah Yahoo Indonesia akan terkena imbas dari PHK bergantung kepada Yahoo regional” , ujar Budi Putra, mantan Country Editor Yahoo Indonesia, dalam wawancara vie e-mail dengan kompas.com, kamis (5/4/2012).
Berdasarkan pengalaman Budi, atmosfer dan suasana kerja Yahoo Indonesia sangat menyenangkan dan kondusif. “Dari sisi performance, Yahoo Indonesiatermasuk yang bagus diregional” , ungkap Budi. Budi kini menjabat sebagai Direktur viki.com (perusahaan streaming video yang berbasis di Singapura) dan masih terus melanjutkan kegiatan ngeblog melalui budiputra.com.
Ia mengaku mengundurkan diri pada Mei 2011 karena alasan personal, bukan karena masalah internal perusahaan. Harapannya bagi Yahoo adalah agar perusahaan itu tetap fokus menjadi the premier digital media company.
“Di situlah kekuatan Yahoo. Saya rasa Yahoo harus mempertahankan performance sebagai perusahaan media terkemuka. Audiens Yahoo sangat besar, terutama untuk produk konten, seperti Yahoo Newa, Finance,OMG, dan Yahoo Sport” , tambahnya. Mengenai keputusan CEO Yahoo Inc untuk melakukan PHK 2.000 karyawan, menurut Budi, hal itu merupakan sebuah tindakan efisiensi yang tak bisa dihindari.
“ Saya kir sekarang Yahoo sedang melakukan efisiensi karena ingin lebih fokus pada media, konten, dan audiens. Kemungkinan seperti ini tidak mungkin dihindari jika bekerja di perusahaan besar seperti Yahoo” , ungkapnya. Hingga berita ini ditulis,belum ada pernyataan resmi, baik dari Yahoo Indonesia maupun Yahoo Regional Asia tenggara, mengenai apakah PHK ini akan berimabas kepada karyawan Yahoo Indonesia.




PENDAPAT SAYA DALAM KASUS INI ADALAH.....
Dalam contoh kasus yahoo ini sesuai dengan Teori Model VROOM & YETTON.
Karena dalam Teori VROOM & YETTON mengarah kepada pemberian suatu rekomendasi tentang gaya kepemimpinan yang sebaiknya digunakan dalam situasi tertentu. Yaitu berfokus pada tingkat partisipasi yang diperbolehkan oleh pemimpin dalam pengambilan keputusan dan seleksi pendekatan yang akan memaksimalkan manfaat yang akan didapat kelompok dan pada waktu yang bersamaan, meminimalisasi gangguan pencapaian tujuan kelompok. Model yang menjelaskan bagaimana seorang pemimpin harus memimpin dalam berbagai situasi.





Kamis, 12 April 2012

Mohammad Hatta Pahlawan ku...

Yuk, kita bahas sedikit ssesosok tokoh pahlawan yang sangat berjasa untuk negara tercinta kita indonesia. Yakni Drs . H. Mohammad Hatta.

Pertama mari kita bahas biodata Drs.H. Mohammad Hatta....
Dr.(H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta (populer sebagai Bung Hatta, lahir di Fort de Kock (kini Bukittinggi), Sumatera Barat, 12 Agustus 1902 – meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun) adalah pejuang, negarawan, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Ia mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956, karena berselisih dengan Presiden Soekarno. Hatta dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Bandar udara internasional Jakarta menggunakan namanya sebagai penghormatan terhadap jasanya sebagai salah seorang proklamator kemerdekaan Indonesia.
Nama yang diberikan oleh orangtuanya ketika dilahirkan adalah Muhammad Athar. Anak perempuannya bernama Meutia Hatta menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dalam Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta.
Namanya pun diabadikan sebagai nama Bandar Udara di Jakarta yaitu Bandar Udara Soekarno Hatta
Selain diabadikan di Indonesia nama Mohammad Hatta juga diabadikan di Belanda yaitu sebagai nama jalan di kawasan Haarlem dengan nama Mohammed Hattastraat terpampang di papan nama jalan di kawasan perumahan Zuiderpolder yang dibangun pada tahun 1987. Pemberian nama ini ditetapkan oleh pejabat Walikota R.H Claudius dengan alasan bahwa Hatta merupakan tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia yang pernah menimba ilmu di Belanda serta merupakan aktivis Indonesia.

Selanjutnya mari kita bahas mengenai perjuangan dari Drs. H. Mohammad Hatta.
Saat berusia 15 tahun, Hatta merintis karier sebagai aktivis organisasi, sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond (JSB) Cabang Padang. Di kota ini Hatta mulai menimbun pengetahuan perihal perkembangan masyarakat dan politik, salah satunya lewat membaca berbagai koran, bukan saja koran terbitan Padang tetapi juga Batavia. Lewat itulah Hatta mengenal pemikiran Tjokroaminoto dalam surat kabar Utusan Hindia, dan Agus Salim dalam Neratja.
Kesadaran politik Hatta makin berkembang karena kebiasaannya menghadiri ceramah-ceramah atau pertemuan-pertemuan politik. Salah seorang tokoh politik yang menjadi idola Hatta ketika itu ialah Abdul Moeis. "Aku kagum melihat cara Abdul Moeis berpidato, aku asyik mendengarkan suaranya yang merdu setengah parau, terpesona oleh ayun katanya. Sampai saat itu aku belum pernah mendengarkan pidato yang begitu hebat menarik perhatian dan membakar semangat," aku Hatta dalam Memoir-nya. Itulah Abdul Moeis: pengarang roman Salah Asuhan; aktivis partai Sarekat Islam; anggota Volksraad; dan pegiat dalam majalah Hindia Sarekat, koran Kaoem Moeda, Neratja, Hindia Baroe, serta Utusan Melayu dan Peroebahan.
Pada usia 17 tahun, Hatta lulus dari sekolah tingkat menengah (MULO). Lantas ia bertolak ke Batavia untuk melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School. Di sini, Hatta mulai aktif menulis. Karangannya dimuat dalam majalah Jong Sumatera, "Namaku Hindania!" begitulah judulnya. Berkisah perihal janda cantik dan kaya yang terbujuk kawin lagi. Setelah ditinggal mati suaminya, Brahmana dari Hindustan, datanglah musafir dari Barat bernama Wolandia, yang kemudian meminangnya. "Tapi Wolandia terlalu miskin sehingga lebih mencintai hartaku daripada diriku dan menyia-nyiakan anak-anakku," rutuk Hatta lewat Hindania.
Pemuda Hatta makin tajam pemikirannya karena diasah dengan beragam bacaan, pengalaman sebagai Bendahara JSB Pusat, perbincangan dengan tokoh-tokoh pergerakan asal Minangkabau yang mukim di Batavia, serta diskusi dengan temannya sesama anggota JSB: Bahder Djohan. Saban Sabtu, ia dan Bahder Djohan punya kebiasaan keliling kota. Selama berkeliling kota, mereka bertukar pikiran tentang berbagai hal mengenai tanah air. Pokok soal yang kerap pula mereka perbincangkan ialah perihal memajukan bahasa Melayu. Untuk itu, menurut Bahder Djohan perlu diadakan suatu majalah. Majalah dalam rencana Bahder Djohan itupun sudah ia beri nama Malaya. Antara mereka berdua sempat ada pembagian pekerjaan. Bahder Djohan akan mengutamakan perhatiannya pada persiapan redaksi majalah, sedangkan Hatta pada soal organisasi dan pembiayaan penerbitan. Namun, “Karena berbagai hal cita-cita kami itu tak dapat diteruskan,” kenang Hatta lagi dalam Memoir-nya.
Selama menjabat Bendahara JSB Pusat, Hatta menjalin kerjasama dengan percetakan surat kabar Neratja. Hubungan itu terus berlanjut meski Hatta berada di Rotterdam, ia dipercaya sebagai koresponden. Suatu ketika pada medio tahun 1922, terjadi peristiwa yang mengemparkan Eropa, Turki yang dipandang sebagai kerajaan yang sedang runtuh memukul mundur tentara Yunani yang dijagokan oleh Inggris. Rentetan peristiwa itu Hatta pantau lalu ia tulis menjadi serial tulisan untuk Neratja di Batavia. Serial tulisan Hatta itu menyedot perhatian khalayak pembaca, bahkan banyak surat kabar di tanah air yang mengutip tulisan-tulisan Hatta.
Hatta mulai menetap di Belanda semenjak September 1921. Ia segera bergabung dalam Perhimpunan Hindia (Indische Vereeniging). Saat itu, telah tersedia iklim pergerakan di Indische Vereeniging. Sebelumnya, Indische Vereeniging yang berdiri pada 1908 tak lebih dari ajang pertemuan pelajar asal tanah air. Atmosfer pergerakan mulai mewarnai Indische Vereeniging semenjak tibanya tiga tokoh Indische Partij (Suwardi Suryaningrat, Douwes Dekker, dan Tjipto Mangunkusumo) di Belanda pada 1913 sebagai eksterniran akibat kritik mereka lewat tulisan di koran De Expres. Kondisi itu tercipta, tak lepas karena Suwardi Suryaningrat (Ki Hadjar Dewantara) menginisiasi penerbitan majalah Hindia Poetra oleh Indische Vereeniging mulai 1916. Hindia Poetra bersemboyan “Ma’moerlah Tanah Hindia! Kekallah Anak-Rakjatnya!” berisi informasi bagi para pelajar asal tanah air perihal kondisi di Nusantara, tak ketinggalan pula tersisip kritik terhadap sikap kolonial Belanda.
Di Indische Vereeniging, pergerakan putra Minangkabau ini tak lagi tersekat oleh ikatan kedaerahan. Sebab Indische Vereeniging berisi aktivis dari beragam latar belakang asal daerah. Lagipula, nama Indische –meski masih bermasalah– sudah mencerminkan kesatuan wilayah, yakni gugusan kepulauan di Nusantara yang secara politis diikat oleh sistem kolonialisme belanda. Dari sanalah mereka semua berasal.
Hatta mengawali karier pergerakannya di Indische Vereeniging pada 1922, lagi-lagi, sebagai Bendahara. Penunjukkan itu berlangsung pada 19 Februari 1922, ketika terjadi pergantian pengurus Indische Vereeniging. Ketua lama dr. Soetomo diganti oleh Hermen Kartawisastra. Momentum suksesi kala itu punya arti penting bagi mereka di masa mendatang, sebab ketika itulah mereka memutuskan untuk mengganti nama Indische Vereeniging menjadi Indonesische Vereeniging dan kelanjutannya mengganti nama Nederland Indie menjadi Indonesia. Sebuah pilihan nama bangsa yang sarat bermuatan politik. Dalam forum itu pula, salah seorang anggota Indonesische Vereeniging mengatakan bahwa dari sekarang kita mulai membangun Indonesia dan meniadakan Hindia atau Nederland Indie.
Pada tahun 1927, Hatta bergabung dengan Liga Menentang Imperialisme dan Kolonialisme di Belanda, dan di sinilah ia bersahabat dengan nasionalis India, Jawaharlal Nehru. Aktivitasnya dalam organisasi ini menyebabkan Hatta ditangkap pemerintah Belanda. Hatta akhirnya dibebaskan, setelah melakukan pidato pembelaannya yang terkenal: Indonesia Free.
Pada tahun 1932 Hatta kembali ke Indonesia dan bergabung dengan organisasi Club Pendidikan Nasional Indonesia yang bertujuan meningkatkan kesadaran politik rakyat Indonesia melalui proses pelatihan-pelatihan. Belanda kembali menangkap Hatta, bersama Soetan Sjahrir, ketua Club Pendidikan Nasional Indonesia pada bulan Februari 1934. Hatta diasingkan ke Digul dan kemudian ke Banda selama 6 tahun.
Pada tahun 1945, Hatta secara aklamasi diangkat sebagai wakil presiden pertama RI, bersama Bung Karno yang menjadi presiden RI sehari setelah ia dan bung karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena peran tersebut maka keduanya disebut Bapak Proklamator Indonesia.

Bung Hatta adalah tokoh pahlawan berprinsip teguh loh...
Yuk, kita bahas....
Bung Hatta yang dikenal jujur, sabar, cerdas, dan penuh ide ini memegang teguh prinsip yang diyakininya. Sebagai contoh adalah prinsip demokrasi yang diyakini beliau dapat membantu perbaikan kehidupan bangsa. Untuk itu beliau ikut memperjuangkan status Indonesia sebagai negara kesatuan yang dapat mengakomodasi aspirasi semua golongan tanpa kecuali. Beliau ikut mendukung dicabutnya pengusulan pembentukan negara yang memihak pada golongan tertentu saja.
Keteguhan Pak Hatta dalam memegang prinsip bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk kepentingan bangsa. Ketika beliau berseberangan prinsip dengan pemerintah yang sedang berkuasa saat itu, beliau rela mengundurkan diri guna mempertahankan kesatuan bangsa.

Bung Hatta Seorang Pahlawan yang Berjuang Tanpa Kekerasan
Bung Hatta yang lembut hati, selalu mencari strategi untuk berjuang tanpa kekerasan. Senjata ampuh yang digunakan tokoh proklamator kita ini adalah otak dan pena. Dari pada melawan dengan kekerasan beliau lebih memilih untuk menyusun strategi, melakukan negosiasi, lobbying, dan menulis berbagai artikel dan buku untuk memperjuangkan nasib bangsa. Prinsip tanpa kekerasan ini muncul karena rasa hormat Bung Hatta pada sesama manusia, baik kawan atau pun lawan. Walaupun Bung Hatta tidak setuju dengan pendapat atau pun seseorang, beliau tidak lalu membenci orang tersebut, tetapi tindakan dan pendapatnyalah yang tidak beliau setujui.
Misalnya saja, Bung Hatta yang sangat kuat keteguhan beragamanya tidak menyukai hal-hal yang berbau duniawi yang pada saat itu umumnya berasal dari negeri seberang. Tapi bukan berarti dia lalu membenci orang-orang asing. Beliau memiliki banyak teman bangsa asing dan banyak pemikiran bangsa asing yang positif (disiplin, etos kerja positif) yang beliau adaptasi untuk kemajuan bangsa. Sikap ini menyebabkan Bung Hatta dihormati oleh semua orang: kawan atau pun lawan.

Bung Hatta Selalu Berusaha Sebaik Mungkin
Bung Hatta selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam segala hal, misalnya dengan bersikap hati-hati dan melakukan perencanaan yang matang. Semua tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dilakukan dengan sepenuh hati, dan direncanakannya dengan sebaik mungkin agar memperoleh hasil yang maksimal.
Semua pidato dan kata-kata beliau untuk publik pun disiapkan secara profesional. Keputusan-keputusan diambil setelah sebelumnya dipikirkan dengan saksama dan didukung dengan data dan informasi yang cukup. Beliau tidak menginginkan terjadinya kegagalan yang disebabkan kecerobohan atau pun karena kurang persiapan.

Jadi kesimpulannya yakni..,
Bung Hatta telah memberikan kita banyak teladan penting yang bisa kita aktualisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bung Hatta telah memperlihatkan sosoknya sebagai negarawan sejati. Tidak pernah memaksakan kehendaknya, meskipun itu diyakininya benar. Bung Hatta berpikir dan bertindak sebagai pendekar demokrasi yang berupaya memberikan pencerdasan kepada bangsanya. Tidak dapat disangsikan lagi bahwa bung hatta adalah sosok pemimpin yang patut dicontoh. Namun mengapa Bung Hatta yang lain sulit kita temukan kembali? Apakah sosok Bung Hatta terlalu ideal bagi para negarawan-negarawan kita??


Refrensi :

Jumat, 06 April 2012

Pro dan Kontra Demo Kenaikan BBM

Seperti yang kita ketahui awalnya pemerintah berencana akan menaikan harga BBM pada tanggal 1 April 2012. Begitu ramai dibicarakan dampak positif dan negatif tentang kenaikan harga BBM, Perang pendapat para elit politik maupun pakar ekonomi di media massa terkait persoalan setuju atau tidak setuju harga BBM dinaikkan melahirkan isu akan terjadinya demo besar-besaran pada tanggal 27 Maret 2012. Ribuan lapisan masyarakat akan turun kejalan untuk unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM. Aksi demo tolak kenaikan harga BBM ini akan terjadi di beberapa titik.

Seharusnya sebelum kita mengatakan pro atau kontra terhadap demo yang akan dilakukan maka kita perlu teliti terlebih dahulu sumber isu yang akan menjadi titik tolak demo tersebut.

Sebenarnya harga minyak di indonesia ini sangat murah karena disubsidi oleh pemerintah. Disubsidi itu berarti harga minyak dikontrol oleh negara lewat pertamina dan harganya dibantu pada waktu dilempar ke pasaran untuk di konsumsi. Jadi dari harga minyak yang tinggi karna di bantu subsidi oleh pemerintah menjadi sangat terjangkau untuk seluruh rakyat.

Yang perlu dimengerti adalah kenaikan harga BBM di indonesia bukan karena pemerintah yang mengatur tetapi karena harga BBM tersebut ditentukan di pasar dunia. Jika pemerintah menolak untuk memberikan tambahan subdisi maka rakyat yang akan menanggung beban tersebut dan hal ini tentu akan sangat memberatkan rakyat. Jadi sangat wajar apabila rakyat protes atas rencana kanaikan BBM.

Dan yang menjadi maslah lain dalam hal ini adalah keadaan ini ditunggangi oleh organisasi masa dan politik untuk keperluan manuver politik mereka. Mereka menggunakan nama rakyat dan mendomplengnya untuk keuntungan organisasi sendiri dan politik untuk mendapatkan nama baik. Targetnya untuk pemilihan umum dan ini sudah jelas sebagian partai  politik yang terlibat memanaskan sebagian besar partai-partai yang memang sangat berambisi menguasai percaturan politik di indonesia. Mereka memanas-manasi para demonstran sehingga unjuk rasa yang dilakukan berakhir rusuh.

Demo untuk protes kanaikan harga BBM boleh-boleh saja asalkan jangan sampai anarki dan menimbulkan kerusakan dan menghentikan perputaran ekonomi indonesia. Yang penting demo secara teratur dan tertib. Tidak perlu anarki.

Kamis, 29 Maret 2012

Puisi - Nyanyian Sukma

NYANYIAN SUKMA ( Song of the Soul )

by : Khalil Gibran

Di dasar relung jiwaku Bergema nyanyian tanpa kata; sebuah lagu yang bernafas di dalam benih hatiku, Yang tiada dicairkan oleh tinta di atas lembar kulit ; ia meneguk rasa kasihku dalam jubah yg nipis kainnya, dan mengalirkan sayang, Namun bukan menyentuh bibirku.

Betapa dapat aku mendesahkannya?
Aku bimbang dia mungkin berbaur dengan kerajaan fana
Kepada siapa aku akan menyanyikannya?
Dia tersimpan dalam relung sukmaku
Karena aku risau, dia akan terhempas
Di telinga pendengaran yang keras.

Pabila kutatap penglihatan batinku
Nampak di dalamnya bayangan dari bayangannya,
Dan pabila kusentuh hujung jemariku
Terasa getaran kehadirannya.

Perilaku tanganku saksi bisu kehadirannya, Bagai danau tenang yang memantulkan cahaya bintang-bintang bergemerlapan.
Air mataku menandai sendu Bagai titik-titik embun syahdu
Yang membongkarkan rahasia mawar layu.
Lagu itu digubah oleh renungan,
Dan dikumandangkan oleh kesunyian,
Dan disingkirkan oleh kebisingan,
Dan dilipat oleh kebenaran,
Dan diulang-ulang oleh mimpi dan bayangan, Dan difahami oleh cinta,
Dan disembunyikan oleh kesadaran siang
Dan dinyanyikan oleh sukma malam.

Lagu itu lagu kasih-sayang,
Gerangan 'Kain' atau 'Esau' manakah yang mampu membawakannya berkumandang? Nyanyian itu lebih semerbak wangi daripada melati:
Suara manakah yang dapat menangkapnya? Kidung itu tersembunyi bagai rahasia perawan suci,
Getar nada mana yang mampu menggoyahnya?

Siapa berani menyatukan debur ombak samudra dengan kicau bening burung malam?
Siapa yang berani membandingkan deru alam, Dengan desah bayi yang nyenyak di buaian? Siapa berani memecah sunyi dan lantang menuturkan bisikan sanubari
Yang hanya terungkap oleh hati?

Insan mana yang berani melagukan kidung suci Tuhan?

CERPEN

Persahabatan Sunyi

cerita pendek Harris Effendi Thahar


DI sebuah jembatan penyeberangan tak beratap, matahari menantang garang di langit Jakarta yang berselimut karbon dioksida. Orang-orang melintas dalam gegas bersimbah peluh diliputi lautan udara bermuatan asap knalpot. Lelaki setengah umur itu masih duduk di situ, bersandarkan pagar pipa-pipa besi, persis di tengah jembatan. Menekurkan kepala yang dibungkus topi pandan kumal serta tubuh dibalut busana serba dekil, tenggorok di atas lembaran kardus bekas air kemasan. Di depannya sebuah kaleng peot, nyaris kosong dari uang receh logam pecahan terkecil yang masih berlaku. Dan, di bawah jembatan, mengalir kendaraan bermotor dengan derasnya jika di persimpangan tak jauh dari jembatan itu berlampu hijau. Sebaliknya, arus lalu lintas itu mendadak sontak berdesakan bagai segerombolan domba yang terkejut oleh auman macan, ketika lampu tiba-tiba berwarna merah.
Lelaki setengah umur yang kelihatan cukup sehat itu akan "tutup praktik" ketika matahari mulai tergelincir ke Barat. Turun dengan langkah pasti menuju lekukan sungai hitam di pinggir jalan, mendapatkan gerobak dorong kecil beroda besi seukuran asbak. Dari dalam gerobak yang penuh dengan buntelan dan tas-tas berwarna seragam dengan dekil tubuhnya, ia mencari-cari botol plastik yang berisi air entah diambil dari mana, lalu meminumnya. Setelah itu ia bersiul beberapa kali. Seekor anjing betina kurus berwarna hitam muncul, mengendus-endus dan menggoyang-goyangkan ekornya. Ia siap berangkat, mendorong gerobak kecilnya melawan arus kendaraan, di pinggir kanan jalan. Anjing kurus itu melompat ke atas gerobak, tidur bagai anak balita yang merasa tenteram di dodong ayahnya.
Melintasi pangkalan parkir truk yang berjejer memenuhi trotoar, para pejalan kaki terpaksa melintas di atas aspal dengan perasaan waswas menghindari kendaraan yang melaju. Lelaki itu lewat begitu saja mendorong gerobak bermuatan anjing dan buntelan-buntelan kumal miliknya sambil mencari-cari puntung rokok yang masih berapi di pinggir jalan itu, lalu mengisapnya dengan santai. Orang-orang menghindarinya sambil menutup hidung ketika berpapasan di bagian jalan tanpa tersisa secuil pun pedestrian karena telah dicuri truk-truk itu.
Lelaki setengah umur itu memarkir gerobak kecilnya di bawah pokok akasia tak jauh setelah membelok ke kanan tanpa membangunkan anjing betina hitam kurus yang terlelap di atas buntelan-buntelan dalam gerobak itu. Ia menepi ke pinggir sungai yang penuh sampah plastik, lalu kencing begitu saja. Ia tersentak kaget ketika mendengar anjingnya terkaing. Seorang bocah perempuan ingusan yang memegang krincingan dari kumpulan tutup botol minuman telah melempari anjing itu. Lelaki itu berkacak pinggang, menatap bocah perempuan ingusan itu dengan tajam. Bocah perempuan ingusan itu balas menantang sambil juga berkacak pinggang. Anjing betina hitam kurus itu mengendus-endus di belakang tuannya, seperti minta pembelaan.
Lelaki itu kembali mendorong gerobak kecilnya dengan bunyi kricit- kricit roda besi kekurangan gemuk. Anjing betina kurus berwarna hitam itu kembali melompat ke atas gerobak, bergelung dalam posisi semula. Bocah perempuan yang memegang krincingan itu mengikuti dari belakang dalam jarak sepuluh meteran. Bayangan jalan layang tol dalam kota, melindungi tiga makhluk itu dari sengatan matahari. Sementara lalu lintas semakin padat, udara semakin pepat berdebu.
Tiba-tiba, lelaki setengah umur itu membelokkan gerobak kecilnya ke sebuah rumah makan yang sedang padat pengunjung. Dari jauh, seorang satpam mengacung-acungkan pentungannya tinggi-tinggi. Lelaki itu seperti tidak memedulikannya, terus saja mendorong hingga ke lapangan parkir sempit penuh mobil di depan restoran itu. Sepasang orang muda yang baru saja parkir hendak makan, kembali menutup pintu mobilnya sambil menutup hidung ketika lelaki itu menyorongkan gerobaknya ke dekat mobil sedan hitam itu. Seorang pelayan rumah makan itu berlari tergopoh- gopoh keluar, menyerahkan sekantong plastik makanan pada laki-laki itu sambil menghardik.
"Cepat pergi!"
LELAKI setengah umur itu menghentikan gerobak kecilnya di depan sebuah halte bus kota. Mengeluarkan beberapa koin untuk ditukarkan dengan beberapa batang rokok yang dijual oleh seorang penghuni tetap halte itu dengan gerobak jualannya. Orang-orang yang berdiri di dekat gerobak rokok itu menghindar tanpa peduli. Halte itu senantiasa ramai karena tak jauh dari situ ada satu jalur pintu keluar jalan tol yang menukik dan selalu sesak oleh mobil-mobil yang hendak keluar. Lelaki itu meneruskan perjalanannya menuju kolong penurunan jalan layang tol itu. Meski berpagar besi, telah lama ada bagian yang sengaja dibolongi oleh penghuni-penghuni kolong jalan layang itu untuk dijadikan pintu masuk. Tempat lelaki setengah umur itu di pojok yang rada gelap dan terlindung dari hujan dan panas. Dari dulu tempatnya di situ, tak ada yang berani mengusik. Kecuali beberapa kali ia diangkut oleh pasukan tramtib kota, lalu kemudian dilepas dan kembali lagi ke situ. Ia lalu membongkar isi gerobaknya, mengeluarkan lipatan kardus dan mengaturnya menjadi tikar. Anjing betina berwarna hitam kurus itu mengibas-ngibaskan ekornya ketika lelaki itu mengambil sebuah piring plastik dari dalam buntelan, lalu membagi makanan yang didapatnya dari rumah makan tadi. Keduanya makan dengan lahap tanpa menoleh kanan-kiri.
Bocah perempuan ingusan itu berdiri dari jauh di bawah kolong jalan layang itu, memandang dengan rasa lapar yang menyodok pada dua makhluk yang sedang asyik menikmati makan siang itu. Ia memberanikan dirinya menuju kedua makhluk itu, lalu bergabung makan dengan anjing betina berwarna hitam kurus itu. Ternyata anjing betina itu penakut. Ia menghindar dan makanan yang tinggal sedikit itu sepenuhnya dikuasai bocah perempuan itu dan ia melahapnya. Sedang lelaki setengah umur itu tidak peduli, meneruskan makannya hingga licin tandas dari daun pisang dan kertas coklat pembungkus. Mengeluarkan sebuah botol air kemasan berisi air, meminumnya separuh. Tanpa bicara apa- apa, bocah perempuan ingusan itu menyambar botol itu dan meminumnya juga hingga tandas. Lelaki setengah umur itu hanya memandang, sedikit terkejut, tapi tidak bicara apa-apa. Air mukanya tawar saja. Mengeluarkan rokok dan membakarnya sambil bersandar pada gerobak kecilnya. Tergeletak tidur setelah itu di atas bentangan kardus kumal.
 MALAM telah larut. Bocah perempuan ingusan itu terbirit-birit dikejar gerimis yang mulai menghujan. Rambutnya yang nyaris gimbal itu kini melekat lurus-lurus di kulit kepalanya disiram gerimis. Bunyi krincingan dan kresek-kresek kantong plastik yang dibawanya membangunkan anjing betina kurus berwarna hitam itu. Ia menyalak sedikit, kemudian merungus setelah dilempari sepotong kue oleh bocah itu. Lewat penerangan jalan, samar- samar dilihatnya lekaki setengah umur itu tidur bergulung bagai angka lima di atas kardus. Setelah melahap kue, anjing itu kembali tidur di sebelah tuannya, di atas bentangan kardus yang tersisa.
Bocah itu mengeluarkan lilin dan korek api dari dalam kantong plastik. Berkali-kali menggoreskan korek api, padam lagi oleh tiupan angin bertempias. Lalu ia mendekat ke arah lelaki setengah umur itu agar lebih terlindung oleh angin dan berhasil menyalakan lilin. Bocah itu melihat ujung lipatan kardus tersembul dari dalam gerobak kecil di atas kepala lelaki setengah umur itu. Ia berusaha menariknya keluar tanpa menimbulkan suara berisik dan membangunkan lelaki itu. Setelah berhasil, ia membaringkan dirinya yang setengah menggigil karena pakaiannya basah. Merapat pada tubuh lelaki yang memunggunginya itu, sekadar mendapatkan imbasan panas dari tubuh lelaki itu.
Bocah perempuan ingusan itu cepat terlelap dan bermimpi berperahu bersama anjing betina kurus berwarna hitam itu di sebuah danau yang sunyi. Deru mesin mobil yang melintasi jembatan beton di atas mereka justru menimbulkan rasa tenteram, rasa hidup di sebuah kota yang sibuk. Lelaki setengah umur itu juga sedang bermimpi tidur dengan seorang perempuan. Ketika ia membalikkan badannya, ia menangkap erat-erat tubuh bocah yang setengah basah itu dan melanjutkan mimpinya.
Sebelumnya, kolong penurunan jalan layang tol itu cukup padat penghuninya di malam hari. Beberapa anak jalanan yang sehari- hari mengamen di sepanjang jalan bawah, juga bermalam di situ. Ada lima anak jalanan laki-laki yang selalu menjahili bocah perempuan yang selalu membawa krincingan itu sampai menangis berteriak-teriak. Lelaki setengah umur itu membiarkannya saja. Mungkin menurutnya sesuatu yang biasa-biasa saja, meskipun anak-anak lelaki itu sampai-sampai menelanjangi bocah perempuan ingusan itu. Penghuni lain pun tak ada yang berani membela. Sejak itu, bocah perempuan ingusan itu menghilang, entah tidur di mana.
Lelaki setengah umur itu mulai marah ketika suatu hari ia membawa seekor anjing betina kurus berwarna hitam ke markasnya. Mungkin anjing itu kurang sehat hingga semalaman anjing itu terkaing-kaing. Lelaki itu tampak berusaha keras mengobati anjing itu dengan menyuguhkan makanan dan air. Tapi, anak-anak jalanan yang jahil itu melempari anjing itu dengan batu. Salah satu batunya mengenai kepala lelaki itu. Lelaki itu meradang, lalu mengambil golok di dalam timbunan buntelan dalam gerobak kecilnya. Anak-anak itu dikejarnya. Konon salah seorang terluka oleh golok itu. Namun, mereka tak ada yang berani melawan dan tak berani kembali lagi.
SEBELUM subuh, pasukan tramtib itu datang lagi, lengkap dengan polisi dan beberapa truk dengan bak terbuka pengangkut gelandangan. Sebelum matahari muncul, kolong- kolong jembatan dan jalan layang harus bersih dari manusia-manusia kasta paling melata itu. Mimpi lelaki itu tersangkut bersama gerobaknya di atas bak truk. Begitu juga bocah perempuan itu. Lelaki setengah umur itu menggapai-gapaikan tangannya, minta petugas menaikkan anjingnya yang menyalak-nyalak, minta ikut bersama tuannya. Tapi, sebuah pentungan kayu telah mendarat di kepala anjing kurus itu hingga terkaing-kaing, berlari ke seberang jalan dan hilang ditelan kegelapan.
"Mampus kau, anjing kurapan!" sumpah petugas itu sambil melompat ke atas truk yang segera berangkat.
Bak truk terbuka itu nyaris penuh, termasuk tukang rokok di halte dekat situ. Lelaki setengah umur itu tampak geram. Matanya mencorong ke arah petugas yang memegang pentungan. Petugas itu pura-pura tidak melihat. Hujan telah berhenti. Iringan truk yang penuh manusia gelandangan kota yang dikawal mobil polisi bersenjata lengkap di depannya, menuju ke suatu tempat arah ke Utara, dan kemudian membelok ke kanan. Dari pengeras suara di puncak-puncak menara masjid terdengar azan subuh bersahut-sahutan. Bulan semangka tipis masih menggantung di langit, kadang-kadang tertutup awan yang bergerak ke Barat.
BEBERAPA minggu kemudian, pelintas jembatan penyeberangan yang beratap itu, kembali menemukan lelaki setengah umur itu berpraktik di tempat sebelumnya. Ia baru turun mengemasi kaleng peot dan alas kardusnya ketika matahari mulai tergelincir ke Barat. Melangkah dengan pasti, menuju tempat gerobak kecilnya ditambatkan.
Di depan pangkalan truk yang telah menyempitkan jalan, lelaki itu mendorong gerobak kecilnya dengan santai sambil mengawasi puntung-puntung rokok yang masih berapi dilempar sopir-sopir truk ke jalan. Ada yang sengaja melemparkan puntung rokoknya ketika laki- laki bergerobak itu melintas. Di atas gerobaknya, kini bertengger bocah perempuan ingusan itu sambil terus bernyanyi dengan iringan krincingannya. Orang-orang tak ada yang peduli.*

Rawamangun, 3 Oktober 2004